Contoh Briefing Keselamatan Kerja

Annisah Pabitiyah / 14 November 2016

contoh-briefing-keselamatan-kerjaPerusahaan yang besar, resiko terjadi masalah dalam bekerja tentu cukup besar pula. Bagi Anda yang pernah bekerja di perusahaan pertambangan, pasti tidak asing dengan istilah induksi safety (safety induction).

Safety Induction adalah pengenalan dasar-dasar Keselamatan kerja dan Kesehatan Kerja (K3) dengan cara briefing langsung kepada karyawan baru atau visitor (tamu) dan dilakukan oleh karyawan dengan jabatan setingkat supervisory (dari divisi OSHE / Safety) dan bisa juga bisa dilakukan oleh yang paham tentang K3 dengan level jabatan minimum seperti tersebut diatas (minimal Foreman, dan supervisor up).

Adapun Induksi Bertujuan :

  • Memberikan pemahaman tentang pentingnya K3 di dalam pertambangan.
  • Memberikan informasi terbaru tentang kondisi dalam tambang sebab kondisi dalam tambang bisa berubah setiap hari.
  • Memberikan pemahaman tentang peraturan yang berlaku dan sanksi apa yang diberikan jika melanggar peraturan di perusahaan tambang tersebut.
  • Memberikan informasi tentang prosedur kerja yang ada di wilayah pertambangan tersebut.
  • Intinya induksi safety dilakukan untuk menghindarkan seseorang dari kecelakan saat memasuki wilayah pertambangan.
READ:  Sikap Tubuh Kerja

Siapa Sajakah Yang Berhak Mendapatkan Induksi Safety.

  • Karyawan baru di suatu perusahaan tambang, karena pada umumnya karyawan baru sama sekali belum mengetahui kondisi dalam tambang, walaupun karyawan baru ini telah memiliki pengalaman di tambang lainnya, tetap harus di beri induksi saat berada di perusahaan baru.
  • Seseorang bukan karyawan yang mendapat ijin untuk memasuki wilayah pertambangan, maka sebelumnya harus diberikan induksi terlebih dahulu.
  • Karyawan yang baru selesai dari cuti kerja. Walupun sudah lama menjadi karyawan di perusahaan tersebut, karyawan ini harus tetap diberi induksi safety setelah dia kembali dari cuti kerjanya. Hal ini dilakukan karena kondisi dalam tambang sudah banyak berubah (seperti arah jalan tambang) selama dia pulang cuti.

Safety induksi biasa dilakukan pada saat karyawan baru hendak mengurus Kimper atau Mine Permit (Semacam ID Card) baru di perusahaan tersebut. Kimper sendiri diperuntukkan bagi karyawan yang nantinya akan diberikan ijin untuk mengendarai unit atau alat berat (sesuai dengan SIM dan keahlian karyawan tersebut mengemudi) di area pertambangan (Operator, Driver DumpTruck, Foreman, supervisor up, dll).

 
READ:  Prinsip Ergonomi

Sedangkan Mine permit diperuntukkan bagi karyawan umumnya. Karyawan yang mempunyai mine permit namun tidak memiliki kimper tetap tidak diperbolehkan mengendarai unit atau alat berat sendiri (staff kantor, adm, dll). Selama Karyawan baru belum mendapatkan Kimper atau Mine Permit, karyawan tersebut akan diberikan ID Card Visitor dan masih belum dibolehkan mengendarai unit di area pertambangan.

Selain itu Induksi saftey juga dilakukan kepada visitor atau tamu dari luar (bukan karyawan) yang hendak memasuki wilayah pertambangan. Hal ini dilakukan agar tamu tamu tersebut memahami kondisi tambang yang ada dan diharuskan mematuhi segala peraturan yang berlaku dalam tambang. Untuk membuktikan bahwa visitor telah mendapatkan induksi, maka Dept Safety (OSHE Dept) meminjamkan ID Card Visitor kepada pengunjung tersebut dan harus mengembalikannya setelah keperluannya selesai.

READ:  Apa Fungsi dari Poster K3?

Keuntungan Dari Induksi Safety.

  • Seseorang lebih memahami tentang pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) saat berada di wilayah pertambangan.
  • Mendapatkan informasi terbaru tentang kondisi dalam tambang.
  • Lebih memahami potensi bahaya yang mungkin terjadi di dalam wilayah tambang dan memahami bagaimana cara mengatasinya
  • Meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan saat berada dalam wilayah pertambangan.
  • Dan beberapa keuntungan lainnya yang mungkin belum saya ketahui.

Apapun bidang pekerjaan yang kita jalani sekarang sangat penting untuk memahami pekerjaan tersebut. Dengan begitu kita bisa memahami potensi-potensi bahaya apa saja yang mungkin ditimbulkan dari pekerjaan kita. Jika kita mengetahui itu semua, maka kita bisa meminimalisir bahkan menghilangkan potensi bahaya yang ada dari pekerjaan yang kita lakukan. Tetaplah bekerja dengan selamat, sehat, dan aman.